2 Penyebab Bulu Kucing Rontok Setelah Melahirkan

Kucing adalah hewan mamalia yang melahirkan dan menyusui. Saat kucing betina berusia antara 4 bulan atau 8 bulan untuk jenis kucing tertentu, kucing mulai memasuki musim kawin dan dapat hamil. Periode kehamilan kucing sendiri adalah berkisar 2 bulan.

 

Bulu Kucing Rontok Setelah Melahirkan
 Ilustrasi Bulu Kucing Rontok Setelah Melahirkan our-happycat.com

 

Setelah lewat 2 bulan, kucing kemudian akan melahirkan bayi-bayi kucing yang lucu. Terkadang ada beberapa di antara kucing yang setelah melahirkan, kucing mengalami kerontokan pada bulu-bulunya. Pastinya para pecinta kucing pernah mengalami atau sedang mengalami kucing peliharaan bulunya rontok seusai melahirkan.

 

Bulu Kucing Rontok Setelah Melahirkan

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah bulu rontok pada kucing adalah hal yang normal ? Ya hal ini normal, karena pergantian bulu kucing merupakan hal yang wajar terjadi ketika kucing memasuki fase pergantian bulu. Kucing akan secara alami menjilati tubuhnya untuk membuang bulu-bulunya yang telah mati.

Kerontokan ini tak hanya terjadi pada kucing jantan namun juga terjadi pada kucing betina terutama saat kucing tersebut sedang hamil. Dan hal ini adalah hal normal terjadi untuk kucing, hanya saja bila kerontokan sangat parah sampai-sampai kucing botak maka hal ini tidaklah normal.

Ketika kerontokan parah terjadi, kucing kemungkinan mengalami Alopecia. Alopecia adalah kebotakan di mana jumlah rambut yang rontok lebih banyak di bandingkan rambut yang tumbuh. Alopecia termasuk penyakit kulit.

Menurut Anggora kerontokan ini sendiri terjadi akibat 2 faktor yakni :

Faktor Internal

Kerontokan dapat terjadi akibat faktor internal yakni akibat dari reaksi tubuh kucing itu sendiri. Beberapa faktor internal yang menyebabkan kerontokan pada kucing adalah sebagai berikut :

1. Alergi protein

Kucing dapat mengalami kerontokan setelah melahirkan akibat alergi terhadap protein dari makanan tertentu seperti daging sapi, daging ikan ataupun daging ayam

 

2. Terjangkit Jamur

Selain alergi protein, jamur juga dapat membuat kerontokan pada kucing yang baru saja melahirkan. Sewaktu kucing melahirkan, kucing peliharaan akan lebih memilih mengurus anak-anaknya di dalam rumah dan jarang berjemur di bawah panas matahari.

Ini membuat bulu kucing menjadi lembab dan rentan terkena serangan jamur. Apalagi bila cuaca atau lingkungan ia berada juga lembab maka dapat membuat bulu kucing mengalami kerontokan.


3. Kelainan Hormon

Tak hanya alergi protein dan jamur, kelainan hormon pun merupakan salah satu penyebab utama kerontokan pada bulu kucing sehabis melahirkan.


4. Alergi Kutu

Kucing yang baru saja melahirkan memiliki kondisi kesehatan yang belum stabil. Di saat kutu mengambil nutrisi dari tubuh kucing, hal ini akan berdampak langsung pada kerontokan seketika yang terjadi pada bulu-bulu kucing.

 

5. Gigitan Kucing Lain

Gigitan kucing lain dapat membuat tubuh kucing bernanah dan menyebabkan kerontokan.


Faktor Eksternal

Kerontokan pun dapat terjadi akibat faktor eksternal yakni akibat dari luar tubuh kucing itu sendiri. Beberapa faktor eksternal yang menjadi sebab kerontokan pada kucing adalah sebagai berikut :

1. Kurang Gizi

Sehabis melahirkan, kucing masih harus menyusui bayinya. Nutrisi ibu akan di berikan ke bayinya lewat ASI ( Air Susu Ibu ). Akibatnya ibu kucing akan kekurangan nutrisi yang di butuhkan tubuhnya. Sehingga berdampak pada kerontokan pada bulunya.

Penyebab bulu kucing rontok setelah melahirkan ini terjadi salah satunya akibat tubuh ibu kucing kekurangan Vit A dan E. kedua vitamin ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan bulu kucing.


2. Vitamin Berlebih

Kelebihan vitamin ternyata juga tak baik bagi kucing. Kelebihan vitamin pada kucing akan membuat kulitnya kering, terkelupas dan bahkan sampai berkerak. Jadi saat kucing hamil maupun sesudah melahirkan sebaiknya beri vitamin secukupnya saja.


3. Efek Samping Obat

Layaknya manusia, kucing pun dapat terkena efek samping obat. Saat obat tak cocok dengan tubuh kucing, bulu kucing bakal mengalami kerontokan. Karenanya sebelum memberikan obat pastikan kucingmu tak alergi jenis obat tertentu serta berikan obat sesuai petunjuk yang ada pada kemasan obat.


4. Kucing Mengalami Stress

Banyak hal yang menjadi penyebab stress pada kucing. Di kala kucing stress, tak jarang kucing akan semakin sering menjilati bulu-bulunya. Seringnya kucing menjilati bulu membuat bulu kucing mengalami kerontokan.


5. Psychogenic

Rawatlah kucing secukupnya saja. Terlalu berlebihan dalam melakukan perawatan terhadap kucing akan membuat si kucing stress. Saat kucing sedang stress ia akan buang air besar dan kecil sembarangan serta menjilati tubuhnya sampai rontok.

 

6. Shampoo Tak Cocok

Ketika hendak membeli shampo kucing, hindarilah membeli shampoo yang berbusa banyak karena shampo jenis ini memiliki kadar kandungan detergen yang tinggi. Kandungan detergen yang tinggi bisa dengan mudah mengiritasi kulit serta menyebabkan kerontokan.

Di tambah lagi bila kucing yang di mandikan adalah kucing yang baru saja melahirkan. Bulunya akan lebih mudah mengalami kerontokan sebab tubuhnya lebih sensitif di bandingkan dengan kucing yang tak hamil.

 

7. Alergi Pernafasan

Alergi pernafasan juga merupakan salah satu penyebab kerontokan pada bulu kucing. Asap rokok merupakan salah satu pemicunya. Terutama pada kucing yang baru saja melahirkan, tubuhnya akan lebih sensitif ketika ia mencium asap rokok.


8. Berjemur Di Bawah Sinar Matahari Terlalu Lama

Bagi kucing yang baru saja melahirkan tak baik berada di tempat yang terlalu panas dan terlalu sering terkena sinar matahari. Sebaiknya tempatkan kucing di tempat yang dingin dan usahakan ruangannya senyaman mungkin. 

 

Bagaimana Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontok Setelah Melahirkan ?

Jangan khawatir di saat kucing kamu mengalami kerontokan setelah melahirkan. Kamu dapat mencoba beberapa cara di bawah ini untuk mengatasi masalah kerontokan pada kucing. Cara tersebut antara lain :

1. Menjaga Kebersihan

Seperti yang kita tahu bahwa kebersihan adalah faktor utama yang sangat berpengaruh bagi kesehatan, baik itu bagi manusia maupun hewan seperti kucing. Penting bagi kita untuk menyediakan lingkungan yang bersih bebas dari kuman, bakteri maupun virus serta nyaman bagi kucing.

Terutama bagi kucing yang baru saja melahirkan. Tak hanya kebersihan lingkungan, kebersihan kucing itu sendiri juga perlu kita perhatikan.


2. Mandi Secara Teratur

Dengan mandi secara teratur akan membuat tubuh kucing terjaga dan bersih dari beberapa faktor internal yang menjadi sebab kerontokan pada kucing. Mandikan kucing yang baru saja melahirkan minimal sekali sebulan dan maksimal 2 minggu sekali.

Mandikan kucing dengan produk shampoo khusus kucing yang memiliki manfaat anti jamur, bakteri ataupun kutu. Shampoo ini akan sangat berguna untuk menjaga kesehatan kulit dan menjaga bulu tetap indah, sehat dan kuat.


3. Sisir Bulu Kucing

Sisirlah bulu kucing minimal seminggu 3 kali. Menyisir bulu kucing bertujuan agar bulu kucing lebih rapi, menghilangkan bulu rontok yang dapat menyebabkan hairball pada kucing serta membersihkan bulu kucing dari kotoran ataupun parasit yang menempel.

Menyisir bulu kucing juga dapat menyingkirkan kutu dan tungau bila kita menggunakan sisir khusus. Saat menyisir bulu kucing sertai dengan pijatan ringan yang bertujuan merangsang sirkulasi darah dan membuat bulu lebih halus.


4. Perhatikan Makanan Kucing

Saat kucing yang baru saja melahirkan mengalami kerontokan pada bulunya pasca melahirkan, maka pemberian makanan mestilah di perhatikan. Berikan makanan yang kaya akan nutrisi dan baik bagi tubuh.

Terutama makanan yang kaya akan vitamin A dan E yang sangat baik bagi pertumbuhan bulu kucing. Bila kamu tak memiliki pengalaman dalam memilah makanan bernutrisi maka kamu bisa membeli produk makanan kucing instan yang di khususkan untuk ibu menyusui.

Produk ini biasanya mengandung berbagai jenis nutrisi yang di butuhkan oleh kucing yang baru saja melahirkan atau masih dalam fase menyusui.


5.  Jangan Memberikan Sembarang Makanan

Bagi kucing yang mengalami kerontokan, pemberian makanan yang gatal seperti makanan laut akan memperparah kondisi kerontokan pada bulu kucing dan membuat kulit kucing menjadi gatal-gatal.

Sebisa mungkin hindari pemberian makanan laut seperti ikan tongkol, udang, kepiting, ikan asin dan sejenisnya terlalu sering pada kucing dengan masalah kulit serta kerontokan.

 

6. Ganti Produk Yang Sesuai

Bila kucing mengalami masalah dengan produk makanan ataupun shampo maka tak ada salahnya untuk menukarkannya dengan produk yang lebih baik. Contohnya bila kita tak sengaja membeli shampoo yang mengkandung kadar detergen yang tinggi yang mampu membuat iritasi pada kulit pada kucing.

Mengganti shampo tersebut merupakan pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan kulit kucing dan mencegah kerontokan pada bulu-bulu kucing.

 

7. Pengobatan Rambut Rontok Kucing

Setelah melakukan seluruh hal di di atas namun kamu merasa masih tak ada perubahan yang terjadi pada bulu kucing, melakukan pengobatan bisa menjadi salah satu upaya kamu dalam mengatasi hal ini.

Kamu dapat membeli obat maupun vitamin untuk mengobati masalah bulu rontok pada kucing. Kamu juga bisa membawa kucing ke dokter hewan untuk sekedar berkonsultasi ataupun meminta obat yang tepat untuk masalah ini.

 

Itulah 2 penyebab bulu kucing rontok setelah melahirkan dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan adanya artikel ini semoga dapat membantu kamu memahami permasalahan rontok pada kucing yang baru saja melahirkan, menambah wawasan kamu dan bisa bermanfaat buat kamu.

Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke kerabat, teman, pecinta kucing lainnya dan bagikan juga ke akun sosial media kamu.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url